Rabu, 19 Februari 2014


Fenomena Keterdesakan saat ini sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan palajar seperti saya ini. The power of kepepet berarti kekuatan keterdesakan. Ya memang, keajaiban biasanya terjadi jika kita terdesak. Kenapa? Karena saat kita merasa terdesak, kita akan mengeluarkan seluruh kekuatan kita saat terdesak.

Dalam hidup kita sering terdesak, tidak sedikit dari kita yang menyerah begitu saja saat ditimpa suatu keterdesakan seperti mendadak ulangan atau kondisi ekonomi mendadak terpuruk sehingga kita didesak untuk bertahan hidup di tengah krisis. Tahukah anda bahwa keterdesakan jika kita berani menghadapinya tanpa menyerah, maka akan muncul kekuatan yang luar biasa. Mengapa bisa begitu? Nah, sekarang kita akan belajar bagaimana cara menciptakan suatu keterdesakan sendiri.

Jika kita ingin berhemat, maka sangat susah untuk menyisihkan uang jajan kita untuk ditabung. Kenapa? Karena pasti saja ada godaan kita untuk menghabiskan atau menyisakan sangat sedikit uang jajan kita. Lantas, kapan kita bisa punya tabungan yang banyak dalam waktu singkat jika begini caranya? Jika begitu, kita perdayakan, kita buat keterdesakan kita sendiri alias membuat diri kita merasa terdesak. Caranya? Yaa dengan mendahulukan menabung dulu baru jajan, bukan sebaliknya. Misal uang jajan kita Rp10.000 setiap berangkat ke sekolah. Maka kita hanya membawa Rp5.000 dan sisanya ditabung di rumah saat sebelum berangkat ke sekolah. Jadi, anda tidak akan terkena godaan karena uang yang dibawa hanya sedikit.

Makanya, SKS alias sistem kebut semalam sangat efektif untuk mendapatkan nilai tinggi dalam ulangan . Dengan itu, otak kita akan mengeluarkan kemampuan maksimal untuk belajar dan kemampuan maksimal pula untuk mengeluarkannya saat ulangan harian.






Ada sebuah cerita yang saya ambil dari blog Hedisasrawan berikut ceritanya :

Ada seorang mahasiswa yang akan mengikuti ujian. Karena dia datang terlambat, dia dihukum oleh dosennya. Dia terus meminta maaf dan memohon sang dosen untuk mengijinkannya mengikuti ujian. Setelah beberapa kali dibujuk, akhirnya dosen itu mengijinkannya untuk mengikuti ujian susulan tapi dengan syarat. Yaitu dia harus menjawab soal hukuman yang diberikan dengan benar.
Sekedar info, mahasiswa itu orangnya tidak terlalu pintar. Dengan segera, dia mengerjakan soal yang diberikan. Banyak kesulitan yang dia hadapi selama mengerjakan soal tersebut. Namun, dia tidak menyerah karena dia harus menyelesaika soal tersebut jika dia ingin mengikuti ujian susulan. Setelah beberapa lama, akhirnya dia selesai mengerjakan soal tersebut dan memberikan hasilnya pada sang dosen. Kemudian dia bisa mengikuti ujian susulan.

Sebulan berlalu, dosen itu mendatanginya di apartemannya. Dia sangat terkejut saat didatangi dosen yang pernah menghukumnya. Dia makin kaget saat sang dosen memperlihatkan sebuah majalah pendidikan yang menunjukkan fotonya. Dia penasaran kenapa dirinya muncul di majalah tersebut. Dosennya menjelaskan bahwa dia berhasil mengerjakan soal statistika tersulit di dunia. Soal yang belum tentu bisa dikerjakan oleh mahasiswa yang paling jenius sekalipun. Bahkan dosennya sendiri tidak bisa menjawabnya.




Nah, tahukah anda mengapa mahasiswa itu bisa mengerjakan soal tersulit? Padahal dia tidak tergolong orang pintar. Karena, dia sedang dalam kondisi terdesak. Keterdesakkan itulah yang membuatnya mengeluarkan seluruh kemampuannya bahkan kemampuannya yang terpendam untuk mengerjakan soal tersebut. Nah, jika kita ingin sukses, ciptakanlah suatu keterdesakkan. Misalnya, kita belajar mulai dengan soal tersulit terlebih dahulu dan setelah itu baru kerjakan soal yang lebih mudah. Itu bertujuan supaya kita bisa mengeluarkan kekuatan bahkan keajaiban yang luar biasa untuk mengerjakan soal tersebut.

di lain kesempatan saya akan menunjukkan bukti dari kekuatan "kepepet"
Posted by IrfanHS On 8:56 AM 1 comment READ FULL POST
Lulus dari Sekolah Menengah Atas dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mungkin menjadi keinginan hampir semua pelajar yang ada di indonesia.Saat sudah kelas 3 SMA para siswa akan disibukkan dengan berbagai macam latihan soal-soal,try out dan persiapan lainnya menjelang ujian nasional.Tak cuma itu,setelah lulus pun perlu dipikirkan kemana akan melangkah menuju masa depan.
 

Bagi yang melanjutkan ke bangku kuliah,tentunya mencari informasi seputar universitas mana yang di inginkan serta program studi apa yang mau diambil sudah menjadi hal yang wajib di lakukan.Pertimbangan mulai dari lokasi universitas,biaya,dan arah pekerjaan yang akan dicapai setelah selesai kuliah pun akan di pikirkan masak-masak oleh semua siswa SMA terutama yang kelas 3.

Dunia perkuliahan yang akan dihadapi nanti akan berbeda dari dunia sekolah tempat biasa para siswa SMA/SMK belajar.Mereka yang baru masuk di semester 1 mungkin sudah pernah merasakannya,bagaimana situasi dan kondisi yang tidak sama antara kuliah dan menjadi pelajar.

Awal-awal masuk kuliah mungkin menjadi saat-saat dimana para mahasiswa baru melakukan penyesuaian diri,mengenal lingkungan kampus dan hal-hal baru yang belum pernah ditemui saat masih menjadi pelajar.Setelah kita kuliah,banyak hal-hal yang akan berubah dari diri kita yang memang harus dihadapi sebagai bagian dari pengalaman hidup.

Hal-hal yang berubah saat sudah kuliah :

1. Pola Pikir Dewasa
Di awal calon mahasiswa baru yang diterima di universitas akan menghadapi yang namanya ospek.Entah sekarang masih diperbolehkan atau tidak.Saat ospek dilakukan kondisi yang dirasakan mahasiswa akan mirip dengan semi latihan militer.Tugas-tugas yang diberikan tidak mudah untuk dimengerti,seringkali di suruh bawa barang ini itu yang nyarinya saja susah.

Tugas seperti ini untuk mengetes mahasiswa tersebut,apakah mau berusaha atau tidak untuk melaksanakannya.Yah,walaupun ujung-ujungnya nanti banyak yang kena hukuman karena tugas yang diberikan tidak mampu di lakukan dengan benar.Selain itu,para mahasiswa senior akan menjelaskan tentang paradigma dewasa pada adik tingkatnya,hingga membuat mereka sadar kalau kuliah itu buat saatnya buat main-main lagi.

Tidak mudah mengubah pola pikir itu,hanya waktu yang akan mengubahnya seiring dengan pengalaman hidup sehari-hari yang di alami semua mahasiswa itu.Tapi ada juga yang sudah sadar sejak baru menjadi mahasiswa baru tentang konsep berpikir dewasa.Mahasiswa yang seperti ini biasanya akan lebih cepat berkembang karena cara berpikirnya lebih matang dari teman-teman lainnya

2. Teman
Jangan bayangkan kalau teman di kuliah itu enak seperti waktu SMA yang bisa kemana-mana bareng,hang out rame-rame,bolos bareng,nyontek berjamaah,dan aktivitas menyenangkan lainnya.Ini kuliah lho.. teman-teman yang kalian temui akan seperti partner.Mereka akan datang pada kalian kalau ada keperluan,selebihnya bye..

Tidak bisa dipungkiri fenomena ini mungkin terjadi lantaran sistem perkuliahan yang berbeda.Di dalam kuliah,berlaku sistem SKS (sistem kredit semester) dimana sistem ini akan menjadi acuan,seberapa banyak mata kuliah yang bisa diambil tiap semester.Untuk tiap mahasiswa treatment-nya beda,banyaknya SKS yang diambil tergantung nilai IPK (indeks prestasi kumulatif) yang dicapai setelah ujian semester.

Nah,dari sistem ini saja sudah ketahuan,kelak lulusnya nggak bakalan barengan kecuali teman yang IPKnya tidak jauh berbeda,mungkin saja lulusnya bareng.Soal info juga,seringkali yang cepat dapat info akan lebih untung,kalau ada temen yang tau info baru suka di pakai buat dirinya sendiri nggak di kasi tau ke temen,tapi nggak semua teman kuliah begitu.. yang baik juga banyak,jadi ini bukannya men-judge teman kuliah itu nggak baik ya.. yang penting pinter-pinter cari temen yang baik aja,biar nggak keblinger hehe..

3. Tempat Tinggal
Tempat kuliah jauh dari daerah asal,otomatis ya ngekos deh.Banyak mahasiswa yang rumahnya jauh dari universitasnya dan berasal dari luar daerah memutuskan untuk ngekos,sebagian ada yang tinggal di rumah saudara yang ada di daerah tempat kuliahnya berada tapi kebanyakan lebih milih kos,soalnya bebas.

Nah,kalo di kos bawaanya boring,dalam kamar kos cuma bisa ngeliat tembok dan kasur hahaha..kalo mau liat TV mesti bawa sendiri dari rumah,apalagi nggak ada gadget seperti laptop,wuih mungkin hari-hari bakal di isi tidur-tiduran di kasur aja.Makanya anak kos itu sukanya hangout bareng temen-temennya,ngilangin rasa bosan di kos atau kalau nggak ya main-main ke kos teman,pokoknya cari temen yang bisa diajak ngobrol.

Begitulah nasib anak kos.. yang paling susah kalo temen satu kosan pada mudik semua,kos jadi sepi.. sendirian deh di kos.Uang jajan juga terbatas,udah di jatah ortu,makanya kalo mau makan muter-muter cari tempat makan yang murah haha..

4. Hidup Tidak Teratur
Hmm,agak berat nih buat di jalanin.. jadwal kuliah yang nggak teratur membuat para mahasiswa sering kurang terjaga kesehatannya.Dalam seminggu bisa saja kuliah masuk jam 7,8,9 ataupun masuk sore.. ini yang membuat aktivitas jadi serba tidak teratur.Bayangan saja,waktu sekolah dulu masuk selalu tepat pukul 7,teng..teng.. lonceng/bel sudah berbunyi.

Pulang sekolah jam setengah 2 kalo normal nggak ada ekstra/acara lain.Besoknya gitu lagi,terus-menerus dari senin sampai sabtu.Hari minggu buat hebring..main sepuasnya,itu juga kalo nggak ada tugas/PR hehe..Beda dengan mahasiswa yang tidur kadang sampai larut malam,nggak bisa tidur,bangun kesiangan.. nggak shalat subuh apa? Entahlah,mungkin sering kelupaan kali.Akibatnya badan jadi lemah,kurang energi dan mudah capek.

5. Bunyi Bel Masuk
Nah,yang ini sudah saya singgung sedikit tadi,soal bel masuk/istriahat/pulang sekolah.Waktu di SMA kan selalu denger tuh,bunyi bel buat mengingatkan saatnya apa.. jadinya murid-murid pada tau saat itu jam buat apa.

Lain halnya dengan kuliah,boro-boro ada bel,yang ngingetin masuk aja nggak ada.Kita di tuntut untuk mandiri dan mengerti kebutuhan diri sendiri,kalau udah jam masuk ya masuk.. semuanya sesuai di jadwal,malahan kalau di kelas berasa lama banget nggak kelar-kelar pelajarannya hehe..

4. Suasana Kelas
Jika di SMA dulu kita bebas rame di kelas,itu nggak berlaku waktu kuliah.Suasana dalam kelas sunyi senyap,semua mahasiswa diem dengerin pak/bu dosen,sampe ngantuk-ngantuk haha.. ntar baru rame kalau ada presentasi dan sesi tanya jawab,yang selalu menimbulkan debat.Yang jawab di sanggah pake argumen penanya yang lebih kuat dan membuat suasana jadi agak rame.

Pas ujian juga,beda banget antara kuliah dan pelajar.Di SMA masih sering bikin contekan,nanya teman sana sini,beda sama temen kuliahan yang nggak semuanya mau memberikan jawaban pada kita.Sekalinya ngasih contekan tulisannya "Mau pintar,makanya belajar" huahaha.. kecewa berat deh,emang gitu sih anak kuliah itu belajar buat dirinya sendiri,kalau ngasih jawaban ke temen ntar malah nilainnya sendiri lebih rendah dari temennya itu.

Mereka berprinsip "Nggak bisa ngerjain ya masalah loe bukan urusan gue" Semuanya mikirin dirinya sendiri pas ujian.Satu-satunya jalan kalau nggak bisa jawab,ya mengarang indah wkkkwk.. tapi palingan ujungng-ujungnya dicoret semua jawabannya haha.. lebih baik di isi lembar jawabnya daripada tidak sama sekali

5. Karakter Dosen Berbeda
Pernah denger istilah dosen killer? wow,emang beneran ada.. bedanya dosen sama guru tuh,kalo dosen hanya sebagai fasilitator dalam menyampaikan ilmu dan kita yang harus belajar sendiri,baca baca buku,cari info sendiri.Nah,kalau guru itu lebih banyak mengajarkan pelajaran seperti yang harus diketahui dan dipahami muridnya,sesuai standar yang ditetapkan.

Jadi,buat seorang guru kalau muridnya nggak mengerti/nggak bisa dengan bab tertentu dari pelajaran yang dia ajarkan,itu akan menjadi masalah juga buatnya yang artinya cara mengajarnya belum berhasil membuat si murid mengerti apa yang disampaikan.Kalau dosen,mau kita ngerti atau enggak dengan yang disampaikan nggak jadi masalah.Kita sendiri yang butuh ilmu itu,kalau nggak ngerti ya kitanya yang harus bertanya,kan udah dewasa ya.. jadinya mesti tau kebutuhan ilmunya sendiri.

6. Berorganisasi
Kalau di SMA ada beberapa organisasi yang bisa di coba,misalnya masuk OSIS atau ROHIS bagi yang ingin lebih dalam ilmu agamanya ataupun organisasi olahraga seperti basket dan futsal.Tapi sayangnya tidak semua siswa mau bergabung ke organisasi itu,mungkin belum begitu sadar apa manfaatnya.

Nah,pas kuliah organisasi yang ada di kampus itu akan membuat sebagian mahasiswa jadi berpikir untuk mau bergabung.Karena manfaatnya banyak,melatih hardskill dan softskill.Dari yang tadinya sulit berbicara di depan banyak orang,di organisasi kuliah akan diajarkan mengubah rasa kurang PD itu menjadi keberanian.

Selain itu,mereka akan belajar juga bagaimana cara merencanakan sebuah program kerja selama periode tertentu,membuat proposal ,mencari sponsor dan membuat laporan pertanggungjawaban hasil kegiatan.Jadi jika di kampus terbiasa berorganisasi,nanti kalau sudah lulus tidak canggung lagi menghadapi dunia kerja.


Sumber : Media2give
Posted by IrfanHS On 8:41 AM No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

Total Tayangan Halaman

Advertisement

Sample Text

Unordered List

    Recent Posts

    Text Widget